Time you enjoy wasting is not wasted time.

Sabtu, 31 Oktober 2015

Perbedaan Paru-Paru Perokok dan Paru-Paru Normal

Let's watch this video. It's only 7 second guys, but I hope you'll understand that smoking isn't good.

Dalam video, ilmuwan di sebuah lab memasukan udara kepada dua paru-paru manusia. Satu paru-paru sehat dari orang yang tidak merokok dan yang satunya lagi paru-paru yang sangat mengerikan dari seorang perokok berat. Keduanya memiliki perbedaan yang sangat terlihat jelas. Untuk para perokok, jika ingin paru-paru kalian sehat, berhentilah merokok dan lihatlah bagaimana jadinya paru-paru kalian jika terus melakukannya. Enjoy the video guys!


 See ya.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Urban Legend 1 : Candyman



Menurut legendanya, jika kau melihat ke dalam cermin dan menyebut nama “Candyman” lima kali, dia akan muncul tepat di belakangmu dan membunuhmu dengan kaitnya. Candyman merupakan hantu pembunuh yang kejam dengan kait penuh darah di tangannya. Dia muncul dari dalam cermin, berlumuran darah dan lebah yang menyelimuti sekujur tubuhnya. Di pikirannya hanya ada hasrat untuk membunuh.

Konon bertahun-tahun yang lalu, Candyman adalah seorang pria biasa. Kembali di masa perbudakan, Candyman kala itu merupakan seorang budak berkulit hitam yang bernama Daniel Robitaille, yang bekerja di sebuah perkebunan di New Orleans, Amerika Serikat. Dia adalah pelukis yang berbakat dan dipilih oleh pemilik perkebunan itu untuk melukis putrinya. Namun saat itu, Daniel kemudian jatuh cinta kepada putri sang pemilik yang berkulit putih. Ketika pemilik perkebunan yang rasis itu mengetahui putri dan budaknya menjalin cinta, dia langsung dikuasai amarah dan mengejar Daniel hingga ke luar kota.

Bersama komplotan dan garpu kebun di tangan serta sekumpulan anjing liar, mereka mengejar budak yang malang itu di lapangan terbuka. Akhirnya, budak itu berhasil ditangkap setelah menemukannya beristirahat di dekat sebuah ladang tua di sana. Para lelaki jahat itu langsung memukuli Daniel dan memotong tangan kanannya dengan gergaji mesin. Lalu membaluri tubuhnya dengan madu dan melemparnya ke sarang lebah.

Candyman yang malang itu merasakan sakit yang teramat sangat dan tewas karena luka-lukanya, tapi sebelum itu dia mengutuk lelaki yang membunuhnya dan bersumpah akan kembali dan menuntut balas.
 Katanya arwahnya tidak pernah tenang dan kini hantunya bergentayangan di dunia selamanya, dan hanya muncul ketika namanya disebut lima kali.

Konon, jika kau menyebut “Candyman” sekali, dua kali, tiga kali, dan empat kali, jangan pernah meneruskannya hingga lima atau kau akan menyesal.

Do u wanna play it?

Source: Candyman

People 1 : Siapa itu Junji Ito?



junji_ito_photo

Junji Ito adalah penulis manga horror Jepang. Karya-karyanya sudah banyak digemari oleh banyak orang,
termasuk saya sendiri. Menurut saya sih, semua manganya sangat disturbing, jadi bagi yang ga biasa sama hal-hal seperti ini lebih baik jangan baca yaa.


Capture

Karya-karya Junji Ito salah satunya Uzumaki: Spiral into Horror. [Spoiler Alerts].

Jadi, manga Uzumaki ini menceritakan tentang tempat yang dikutuk oleh kekuatan supernatural yang menyertakan benda-benda spiral. Kirie Goshima (五島桐絵?), seorang remaja putri dan pacarnya yang bernama Shuichi Saito (斎藤秀一?) tinggal di desa tersebut. Mereka menyaksikan bagaimana kutukan tersebut membuat warga desa dan orang-orang terdekatnya menjadi sangat ketakutan ataupun terobsesi terhadap benda-benda spiral. Dalam cerita tersebut, korban pertamanya adalah ayah Shuichi, ia sangat terobsesi dengan benda spiral. Bahkan ia bisa merubah tubuhnya menjadi bentuk spiral, misalnya lidahnya, dan pada akhirnya dia membuat seluruh tubuhnya menjadi bentuk spiral.


IMG_0432



Dan masih banyak manga-manga Junji Ito yang lainnya. Dulu saya membacanya dari situs Open Awesome (openawesome.com), tapi sepertinya situs itu sekarang sudah dihapus, kerena saya tidak dapat menemukannya. Dan setelah browsing saya menemukan situs yang menyediakan manga Junji Ito, walaupun hanya dua situs :
Manga-manga Junji Ito yang saya suka antara lain adalah :
  1. The Enigma of Amigara Fault
    The Enigma of Amigara Fault-thumb-500x337-156869
  2. Soichi’s Beloved Pet
Soichi-s Beloved Pet-thumb-500x459-156881
3. My Dear Ancestors
My Dear Ancestors-thumb-500x771-156883
4. Army of One
Army of One-thumb-500x386-156889
5. Tomio: Red Turtleneck
Tomio Red Turtleneck-thumb-401x565-156892

Happy reading guys!

Slendrina The Cellar + Download

Ini adalah salah satu game untuk pengguna android yang menurut saya sangat menyenangkan karena tokoh hantu dalam gamenya, yaitu Slendrina, suka muncul secara tiba-tiba.

Cara bermainnya cukup mudah, kita hanya diharuskan untuk mencari 8 buku di ruangan-ruangan yang tentunya berbeda. Yang membuat game ini susah adalah suasana gamenya, gelap dan sepi.



Dalam game ini, kita bermain sebagai orang yang sepertinya sedang terjebak di sebuah labirin bawah tanah. Saya himbau untuk berjalan terus ke depan dan jangan berbalik ke belakang, karena biasanya Slendrina akan muncul tepat di depan kita saat kita berbalik ke belakang. Jadi, agar tidak dikagetkan oleh Slendrina, saat kita menemui jalan buntu/ingin balik arah, lebih baik berjalan mundur daripada memutarkan kameranya.
Cara Slendrina mengagetkan kita pun ada banyak. Contohnya seperti ini :

 Muncul tiba-tiba saat membalikan arah pandang/kamera.



 Suasana ruangan gelap, lalu tiba-tiba muncul seperti ini saat lampu menyala.

Muncul dari lukisan. 

Merangkak di atap/di lantai.
  Merangkak di atap/di lantai.

Kita akan kalah apabila kita melihat Slendrina dan tidak memutarkan arah pandang kamera. Jadi, jika melihat Slendrina berdiri seperti pada gambar “muncul tiba-tiba saat membalikan arah pandang/kamera” dan tidak langsung berputar, maka Slendrina akan mendekat ke kamera dan game berakhir.

maxresdefault

Dalam game ini juga ada 3 labirin yang bisa dijadikan tempat bermain, namun jika kita mendownload yang free version, kita hanya akan mendapat 1 tempat saja.

9-Fxz6FVBpchzlSqpywQimbeJldG2GPst54f4MzM_J-kthqak5x8s0F-Hg4qcDZm0A8=h500.png


Ini dia link download Slendrina The Cellar 1.6.2  : Download here

Creepypasta 4 : Mr. Widemouth

 maxresdefault

Translated by : Putriibe

Selama masa kecilku, keluargaku tidak pernah tinggal di satu tempat untuk waktu yang lama. Kami pindah ke Rhode Island ketika aku 8 tahun, dan disana kami menetap sampai aku pergi untuk kuliah di Colorado Springs. Banyak kenangan yang aku ingat, dan kebanyakan saat aku tinggal di Rhode Island. Tapi ada beberapa kenangan di otakku yang mengingat berbagai rumah yang pernah kami tinggali ketika aku masih sangat kecil, tepatnya sebelum aku 8 tahun, saat kami belum pindah ke Rhode Island.

Kebanyakan dari momen ini susah diingat dan tidak berarti, seperti mengejar anak-anak lain di halaman belakang rumah yang berada di California, mencoba membuat rakit di anak sungai belakang apartemen yang kami sewa di Pennsylvania, dan kenangan-kenangan lainnya. Tapi ada satu kenangan yang dapat diingat dengan jelas, seperti baru kemarin kejadian tersebut terjadi. Aku sering penasaran, mungkin kenangan ini adalah mimpi yang terasa nyata karena pengalaman buruk pada musim semi yang lalu.. tapi di dalam hatiku, aku tahu mereka benar-benar terjadi.

Saat itu kami tinggal di luar kesibukan kota besar di New Vineyard, Maine. Ada beberapa ruangan yang tidak pernah aku lihat dalam 5 bulan kami menetap disana, dalam kata lain ruangan tersebut tidak terpakai. Menurutku itu adalah pemborosan, karena berarti kami membeli rumah yang kelebihan ruangan dan akhirnya beberapa ruangan tersebut tidak difungsikan, tapi saat itu, itulah satu-satunya rumah yang dekat dengan pasar dan tidak lebih dari satu jam untuk pulang pergi menuju tempat kerja Ayah.

Sehari setelah ulang tahun ke-5 (hanya merayakan dengan orang tuaku), aku demam. Dokter bilang aku mengidap mononucleosis, yang berarti aku tidak boleh bermain terlalu lelah dan demam untuk kurang lebih tiga minggu kedepan. Itu adalah saat yang mengerikan untuk hanya diam di kasur karena kami sedang bersiap-siap untuk pindah ke Pennsylvania, dan sudah banyak benda yang dipack, membuat kamarku sudah hampir kosong. Ibuku membelikanku minuman jahe dan buku beberapa kali sehari, dan ini tersaji untuk menjadi hiburan utama dalam beberapa minggu kedepan. Rasa bosan yang selalu terasa membuatku sengsara

Aku tidak begitu ingat bagaimana aku bertermu dengan Mr. Widemouth. Aku rasa setelah seminggu aku dinyatakan mengidap mononucleosis. Ingatan pertamaku adalah saat aku menanyakan apakah dia punya nama, dan dia memberi tahuku untuk memanggilnya Mr. Widemouth karena mulutnya memang besar. Sebenarnya, semua bagian tubuhnya dalam ukuran yang besar dan seimbang, tapi mulutnya adalah satu-satunya bagian yang terlalu besar.

“Kau terlihat seperti Furby,” Ucapku saat dia membuka salah satu bukuku.

Mr. Widemouth berhenti dan memberiku tatapan bingung. “Furby? Apa itu?” Dia bertanya.

Aku mengangkat bahuku. “Kau tahu.. mainan. Robot kecil dengan telinga besar. Kau bisa memelihara dan memberi makan mereka, hampir sama seperti binatang peliharaan sungguhan.”

“Oh.” Mr. Widemouth melanjutkan membuka-buka buku. “Kamu tidak perlu yang seperti itu. Mereka tidak sama seperti mempunyai teman yang nyata.”

Aku ingat Mr. Widemouth menghilang setiap Ibuku memeriksa keadaanku. “Aku tidur di bawah kasurmu,” setelah itu dia menjelaskan. “Aku tidak mau orang tuamu melihatku karena aku takut mereka tidak akan membiarkan kita bermain lagi.” Pada hari-hari pertama, kami tidak melakukan banyak hal. Mr. Widemouth hanya melihat-lihat buku milikku, terkagum-kagum dengan cerita dan foto di dalamnya. Dan pada hari ketiga atau mungkin keempat setelah kami bertemu, dia menyapaku dengan senyum lebar di wajahnya pada pagi hari. “Aku punya permainan baru yang bisa kita mainkan,” ucapnya. “Kita harus menunggu sampai Ibumu datang dan selesai memeriksamu, karena dia tidak boleh melihat kita memainkannya. Ini adalah permainan rahasia.”

Dan setelah Ibuku mengantarkan buku-buku dan soda pada waktu seperti biasa, Mr. Widemouth muncul dari bawah kasurku dan menyenggol tanganku. “Kita harus pergi ke ruangan di ujung lorong ini,” ucapnya. Awalnya aku menolak karena orangtuaku melarangku meninggalkan tempat tidur tanpa seizin mereka, tapi
Mr. Widemouth memohon kepadaku sampai akhirnya aku mau menuruti keinginannya.

Ruangan yang ditunjukannya tidak berisi barang apapun dan juga tidak berwallpaper. Yang membedakannya hanyalah jendela di seberang pintu. Mr. Widemouth bergerak cepat menuju seberang ruangan tersebut dan mendorong jendela, membiarkannya terbuka. Dia lalu mengisyaratkanku untuk melihat kebawah jendela yang telah dibukanya.

Kami sedang berada di lantai dua, tapi rumahku di atas bukit, dan dari sudut ini, ketinggiannya benar-benar lebih jauh dari hanya sekedar berada di rumah lantai dua. Jatuh akan sangat menyakitkan. “Aku suka bermain game pura-pura dari atas sini,” Mr. Widemouth menjelaskan. “Aku berpura-pura kalau ada trampoline yang sangat besar di bawah jendela ini, dan aku akan melompat. Kau tahu? Kalau kau membayangkan trampoline itu dengan sangat baik, maka disana kau akan memantul lagi seperti bulu yang ringan, melayang-layang! Aku ingin kau mencobanya.”

Saat itu aku hanyalah anak lima tahun yang sedang demam, jadi hanya suatu pemikiran ragu-ragu saja yang bergerak cepat melalui otakku saat aku melihat ke bawah dan mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi. “Itu jarak yang jauh,” Ucapku. Mr. Widemouth dengan cepat menjawab, “Tapi itu adalah bagian dari kesenangannya. Itu tidak akan menyenangkan jika jaraknya dekat, kau hanya bisa memantul seperti di trampoline yang biasa, sangat tidak asik.“

Aku dipermainkan dengan ucapannya, membayangkan diriku jatuh dan memantul dengan tinggi menuju jendela tanpa sesuatu yang bisa dilihat oleh mata manusia. Tapi kemuadian aku memikirkannya dengan logika. “Mungkin lain kali. Aku tidak tahu apakah aku punya imajinasi yang cukup. Aku bisa terluka.” Tolak-ku.

Wajah Mr. Widemouth berubah menjadi geram, tapi hanya untuk beberapa saat. Kemarahannya berubah menjadi kekecewaan. “Kalau kau berkata seperti itu, tidak apa-apa.” Setelah itu ia menghabiskan waktu di bawah kasurku, tidak bersuara sama sekali.

Pagi berikutnya, Mr.Widemouth datang kembali membawa box kecil. “Aku ingin mengajarimu bagaimana untuk melakukan juggling,” lalu dia melanjutkan, “Ini ada sesuatu yang dapat kau gunakan untuk berlatih, sebelum aku memberikanmu pelajarannya.”

Aku lalu melihat ke dalalm box. Isinya adalah pisau yang amat banyak. “Ya Tuhan! Orang tuaku akan membunuhku jika mengetahui ini!” Aku berteriak, terkejut karena Mr. Widemouth membawa pisau ke dalam kamarku, benda yang orang tuaku jauhkan dariku, bahkan menyentuhnya saja aku tidak pernah. “Aku akan dihukum untuk setahun!”

Mr. Widemouth mengerutkan dahinya. “Sangat menyenangkan melakukan juggling dengan benda ini. Cobalah!”

Aku mendorong boxnya. “Aku tidak bisa. Aku akan mendapat masalah. Pisau tidak aman untuk dilempar-lempar begitu saja.”

Mr. Widemouth mengerutkan lagi dahinya sambil menunjukan pandangan marahnya. Dia mengambil lagi boxnya dan masuk ke bawah tempat tidurku, seharian terus di sana. Aku jadi mulai memikirkan seberapa sering dia di bawah tempat tidurku selama ini.

Aku mulai mengalami masalah tidur setelah itu. Mr. Widemouth sering membangunkanku tengah malam, dia bilang bahwa dia sudah menaruh trampoline yang nyata di bawah jendela. Trampoline yang besar, yang tidak dapat aku lihat dalam gelap. Aku selalu menolaknya dan mencoba untuk kembali tidur, tapi Mr. Widemouth selalu memohon. Terkadang dia diam di sampingku sampai pagi, dan itu membuatku terkejut.
Dia tidak seru untuk diajak bermain lagi.

Ibuku datang kepadaku suatu pagi dan memberitahuku bahwa aku diizinkan untuk keluar dari kamar. Dia berfikir kalau udara segar akan bagus untukku, terutama setelah terkurung di kamar untuk waktu yang lama. Aku menggunakan sneakers dan menderap menuju serambi belakang, merasakan sinar matahari di wajahku.
Mr. Widemouth menungguku. “Aku punya sesuatu yang ingin kutunjukan padamu.” Saat itu sepertinya aku memberikan raut wajah yang aneh, karena dia langsung berkata, “Ini aman, aku berjanji.”

Aku mengikutinya sampai ke awal jalan setapak yang melewati pohon belakang rumah. “Ini jalan yang penting,” dia menjelaskan. “Aku sudah pernah memiliki teman yang seumuran denganmu. Ketika mereka sudah siap, aku membawa mereka menelusuri jalan ini, menuju tempat yang spesial. Kau masih belum siap, tapi suatu hari, aku harap bisa membawamu kesana.”

Aku kembali ke rumah, memikirkan tempat seperti apa di ujung jalan tersebut.

Dua minggu setelah aku bertemu dengan Mr. Widemouth, barang terakhir dari rumah kami sudah selesai dipack ke truk. Aku akan duduk di sebelah Ayahku yang menyetir ke Pennsylvania. Aku mempertimbangkan untuk memberitahu Mr. Widemouth kalau aku akan pindah, tapi bahkan pada saat lima tahun, aku mulai mencurigai bahwa niatnya tidak baik terhadapku, seperti ajakan-ajakan yang dia ucapkan. Untuk alasan ini, aku memutuskan untuk menjaga keberangkatanku sebagai rahasia.

Ayahku dah aku sudah siap di truk pada pukul 4 pagi. Dia berharap untuk bisa sampai ke Pennsylvania pada saat jam makan siang besok dengan bantuan persediaan kopi dan enam pak minuman energi. Dia jadi terlihat seperti lelaki yang akan lari marathon daripada seseorang yang akan duduk selama dua hari sambil menyetir. “Terlalu cepat untukmu, huh?” dia bertanya. Aku mengagguk dan menempatkan kepalaku menghadap jendela, berharap bisa tidur sebelum matahari terbit. Aku merasakan tangan Ayah di pundakku. “Ini pindah untuk yang terakhir kalinya, Ayah janji. Ayah tahu ini berat untukmu. Nanti saat Ayah mendapatkan promosi, kita bisa menetap untuk waktu yang lama dan kamu bisa mencari teman.”

Aku membuka mataku saat kami mulai meninggalkan rumah. Aku melihat rumahku sebelum aku meninggalkannya, dan aku melihat siluet Mr. Widemouth di jendela kamarku. Dia berdiri tanpa ekspresi apa-apa sampai truknya hampir tiba di jalan utama. Dia memberiku sedikit lambaian selamat tinggal yang menyedihkan, dengan pisau daging di tangannya. Aku tidak membalas lambaian tangannya.

Bertahun-tahun kemudian, aku kembali ke New Vineyard. Yang tersisa di lahan rumah kami hanyalan pondasinya, kerena rumah kami telah dibakar habis beberapa tahun setelah kami meninggalkannya. Aku penasaran dengan jalan kecil yang diberitahu oleh Mr. Widemouth. Aku pun mengikuti jalannya. Aku sedikit mengharapkan dia muncul dari balik pohon dan mengagetkanku, tapi aku rasa Mr. Widemouth sudah pergi, ia sepertinya terikat dengan rumah yang sudah terbakar habis, jadi dia pun sudah tidak ada.

Oh, jalannya berakhir di Pemakaman New Vineyard.

Aku melihat kebanyakan batu nisan milik anak-anak.


Sumber : http://www.creepypasta.com

Creepypasta 3 : The Phone Booth

6a00d83462738b53ef00e54f4b96b68834-500wi

The Phone Booth atau Telepon umum merupakan cerita hantu seram yang berasal dari Jepang yang menceritakan dua orang sahabat yang tertarik dengan cerita hantu atau cerita legenda.

Dikatakan, ada dua orang pemuda bernama Kenzo dan Tatsuya. Mereka selalu berbagi certa seram, satu sama lain. Kapanpun mereka bertemu, mereka harus mempunyai suatu cerita seram yang akan di ceritakan.
Suatu hari, saat Tatsuya sedang browsing di internet, ia menemukan sebuah website yang memiliki banyak legenda Jepang. Lalu, ia membaca sebuah cerita tentang jembatan gantung yang terletak dekat dengan rumah nya.

Di website tersebut, terdapat banyak gambar jembatan tersebut dan sekitarnya . Saat ia membaca legenda ini, Tatsuya tahu bahwa Kenzo akan tertarik.

Kemudian, saat ia bertemu Kenzo, ia menceritakan tentang legenda jembatan gantung itu. Jembatan gantung tersebut sudah tua usianya yang digunakan untuk menyeberangi sebuah jurang. Dijelaskan dalam website bahwa jembatan itu terkenal karena banyak orang yang bunuh diri disana.

Setiap tahun, ada sekitar 20-30 orang yang melompat dari jembatan tersebut. Tak ada seorang pun yang dapat menjelaskan kenapa mereka bunuh diri. Mereka mengatakan bahwa tempat itu dihantui oleh arwah dari semua orang yang telah melakukan bunuh diri di sana.

Saat Kenzo pulang, ia berencana untuk mengunjungi tempat tersebut. Dia sangat ingin melihat hantu. Pada saat malam tiba, ia berangkat ke pegunungan dimana jembatan itu berada. Diperlukan sekitar setengah jam untuk sampai di sana.

Saat itu sudah hampir tengah malam. Dia tiba di jembatan dan tak ada seorang pun di sekitar situ. Sangat gelap dan hening. Suasananya begitu menyeramkan dan membuat tubuh belakang Kenzo merasa dingin.
“Wow, tempat ini menyeramkan,” katanya bergumam sendiri sambil dengan hati-hati berjalan ke tepi jurang dan mengintip ke dalamnya. Dia mulai berpikir tentang semua orang-orang yang telah melompat ke dalam jurang itu. Pikiran itu membuat bulu kuduknya berdiri.

Ini sangat menegangkan dan merasa harus memberi tahu Tatsuya tentang tempat ini. Dia mengeluarkan Handphone nya dan mulai memencet nomor. Tapi dia tersadar bahwa di sini adalah tempat yang tinggi dan jauh dari jangkauan sinyal.

Dia melihat ke sekeliling dan mendapati telepon umum tak berada jauh darinya. Ia menuju telepon umum tesebut, memasukkan beberapa koin dan memencet nomor Tatsuya.

“Hallo? Tatsuya! Tebak aku sedang berada dimana!” katanya “Aku sedang berada di Jembatan yang kau ceritakan itu!. Pemandangannya luar biasa! Kamu harus datang kesini suatu hari!”

“Yah, maunya sih begitu” balas Tatsuya.

“Aku sudah melihatnya di foto-foto di web… Hei tunggu dulu.. Darimana kau meneleponku?”

Kenzo terkekeh “Oh, Handphone ku tak mendapatkan sinyal. Jadi aku meneleponmu dari telepon umum disekitar sini”

Tatsuya heran “Telepon umum? Tak ada telepon umum disana. Aku sudah melihat nya di foto.”

“Apa yang kau bicarakan?” kata Kenzo “Aku berada di telepon umum tepat di depan pintu masuk ke jembatan … Tunggu, lebih baik aku pergi … Ada antrean orang di luar menunggu untuk menggunakan telepon … aku akan menelepon kau ketika aku sampai di rumah. ”

Begitu Kenzo berkata, Tatsuya berteriak, “Tidak! Kenzo!, jangan keluar dari tempat itu! Aku tahu tempat itu! Aku akan segera ke sana dalam 30 menit. Apa pun yang kau lakukan, jangan bergerak! ”

“Ada apa sih?”

“Berjanjilah untuk tidak bergerak sedikit pun, oke?, Aku akan datang!”

Ketika temannya menutup telepon, Kenzo merasa gelombang rasa takut menyelimuti dirinya. Dia berdiri di bilik telepon dan gagang telepon terus menempel di telinganya. Ia menoleh, ia melihat antrian orang yang berdiri di luar bilik telepon, diam-diam mengawasinya. Sorot mata mereka membuat Kenzo menggigil.

Setengah jam kemudian, ketika Tatsuya tiba di jembatan gantung, dia menemukan temannya berdiri di bagian paling tepi jurang. Dia memegang ponselnya di telinganya.

Tidak ada bilik telepon dan tidak ada antrian orang yang menunggu untuk menggunakan telepon.
Jika Kenzo bergerak satu inci saja, ia akan jatuh dari tepi jurang dan jatuh kedalamnya.


Sumber : Fp Creepypasta Indonesia

Creepypasta 2 : Dead Wood Circus


Kalau kau tidak ingin mengetahui kebenarannya, berbalik dan pergilah. Kalau kau terus membaca kisah sedih ini, kau tidak bisa menyalahkanku kalau terjadi apa-apa. Aku sudah memperingatkanmu.

Aku berani taruhan kau selalu berpikir sirkus itu hanya penuh dengan kegembiraan dan permainan. Aku berani taruhan semua ‘mahkluk aneh’ di sirkus adalah manusia sepertu kau dan aku, yang senang tampil di sirkus sama seperti kau senang menonton mereka. Aku berani taruhan kau berpikir semua ‘mahkluk aneh’ itu selalu tampak seperti itu; cacat dan ‘berbeda’.

Kau berpikir bahwa badut berkepala dua itu memang terlahir seperti itu. Kau berpikir si penyanyi dengan kaki kambing itu mendapat kakinya karena dia terlahir tanpa kaki. Kau berpikir cowok bertampang normal dengan rambut bagai langit tengah malam itu hanyalah pemain sirkus biasa yang kabur dari rumah.

Tapi sebenarnya kau tidak peduli. Kau tidak peduli bagaimana semua mahkluk aneh itu tampak seperti apa sebenarnya. Kau tidak pernah memikirkan apa yang mereka lakukan untuk bergabung dalam sirkus. Aku berani mempertaruhkan segalanya kau tidak tahu apa-apa soal kesakitan dan penderitaan yang telah mereka alami.

Kau belum pernah mendengar jeritan dan teriakan mereka merobek malam. Kau belum pernah mendengar permohonan mereka untuk mati. Kau belum pernah mencium bau daging yang membusuk.

Kau tidak tahu apa-apa. Tidak satu hal pun. Tapi itulah yang akan kukatakan padamu sekarang. Kalau kau tidak ingin tahu kebenaran itu, atau kau tidak cukup kuat untuk mengetahuinya, pergilah sekarang.

Mari kita mulai dengan bagaimana semua mahkluk aneh itu tergabung di sini. Tapi ‘tergabung’ itu bukan kata yang tepat, ya kan? Tidak ketika semua ‘mahkluk aneh’ adalah manusia berfisik sempurna, dan diculik ketika mereka hanyalah anak-anak yang ingin menonton sirkus. Ya, benar; mereka diculik. Mereka diculik dari jalan-jalan, tanpa mempedulikan jeritan mereka, teriakan dan pintaan pertolongan. Semua tendangan, pukulan… mereka melakukan segalanya untuk bisa kabur. Hanya untuk menemui kesia-siaan dan takdir mereka menjadi kelinci percobaan.

Sebelum sirkus ini dimulai, ada seorang anak asuh dengan rambut biru tua yang baru saja menemukan sebuah rumah dengan ibu yang mencintainya. Ya, dia mungkin miskin. Ya, dia mungkin akan menjalani hidup yang keras. Ya, dia bisa saja mati jika dibiarkan hidup di jalan. Tapi sirkus sialan itu… sirkus sialan itu merusak seluruh kesempatannya untuk hidup… hidup seperti seorang manusia, dan bukannya bagaikan hewan haus darah.

Tapi tidak. Tentu saja tidak. Mereka harus menculiknya. Mereka harus menculiknya ketika dia baru menginjak sembilan tahun. Dia hanyalah seorang anak kecil ketika mereka menyuntiknya dengan segala… segala macam hal. Dan kau tahu apa terjadi padanya? Apa kau tahu? Mereka membuatnya gila. ‘Gila’ secara harafiah, anak itu kehilangan kewarasannya. Dia menjadi seorang kanibal. Dia akan memakan manusia lain dengan senang hati. Manusia lain.

Dan kau tahu? Dia menyukai semua itu. Dia menyukai rasa yang hanya bisa didapatnya dari daging manusia. Sebenarnya, dia lebih suka semuanya dingin, mentah, dan manusia. Dia menikmati merasakan darah berlumuran di mulutnya dan menetes dari dagunya. Bayangan yang indah, bukan?

Dan apakah kau tahu kenapa anak itu yang dipilih? Kenapa harus dia, seorang anak kecil yang hampir mati di jalanan, yang dipilih? Karena dia hanyalah anak kecil yang belum mengisi hidupnya dengan memori-memori indah, dan bukannya keinginan atas daging, darah, dan daging lagi.

Nah, sekarang kau mulai mengerti penjelasanku. Sekarang kau tahu setidaknya sedikit dari horor ini. Jadi, akan kutanya lagi: apakah kau ingin berhenti? Karena aku akan melanjutkan ceritaku…

Suatu kali ada seorang penyanyi berambut biru pucat. Gadis itu berasal dari sebuah keluarga yang penuh cinta kasih, dengan seorang ibu, ayah, dan dua orang adik laki-laki yang selalu bermain dengannya. Keluarga itu dianggap kaya, atau mungkin saja pakaian indah yang dipakai gadis itu yang membuat si Pemimpin Sirkus tertarik padanya. Atau mungkin dia sudah mendengar suara indahnya menyanyi ketika dia pergi ke tenda? Atau mungkin rambutnya yang sehalus sutra, atau wajahnya yang cantik sempurnya? Tidak. Tidak, bukan itu semua. Bahkan itu semua tidak mendekati.

Itu karena dia tidak pernah tumbuh besar.

Apa kau tahu apa yang mereka perbuat pada gadis itu? Apa kau bisa membayangkannya? Akan kukatakan kepadamu. Mereka merobek kakinya dengan cara yang mengerikan. Kemudian gadis yang awalnya terkenal sebagai anak yang suaranya secantik wajahnya berubah menjadi gadis berkaki kambing.

Apa kau bisa memikirkan betapa kerasnya hidup dengan kondisi seperti itu? Dengan kaki yang bahkan bukan kaki manusia? Karena aku bahkan tidak mampu memimpikan betapa sulitnya hidup demikian. Coba bayangkan penderitaan dan kengerian yang dialami diva kecil itu, yang menangis setiap malam. Tangisannya melukaiku dan membuatku ingin menangis juga. Sakitnya tentu takkan tertahankan…

Aku terkejut karena kau sudah membaca sejauh ini. Hatimu pasti kuat. Tapi aku harus bilang lagi; kau bisa berhenti. Karena aku harus meyakinkanmu bahwa segalanya takkan membaik.

Badut berkepala dua itu? Sebelum menjadi mahkluk aneh, tahukah kau seperti apa dia dulu? Tentu saja tidak. Tidak ada yang tahu. Sampai sekarang.

Badut itu dulunya adalah dua orang anak; sepasang anak kembar, laki-laki dan perempuan yang tidak terpisahkan sejak mereka lahir. Mereka sahabat dekat, dan mereka selalu bersama. Dan apakah kau tahu bahwa mereka punya ayah dan ibu? Anak-anak itu memiliki keluarga. Mereka memiliki teman. Mereka memiliki masa depan yang cerah di hadapan mereka. Namun semua hancur berantakan. Semua karena mereka pergi ke sirkus itu. Semua karena mereka tidak cukup cepat untuk kabur.

Karena mereka hanyalah anak-anak.

Dan apa kau tahu apa yang terjadi sesudah itu? Setelah jeritan mereka diredam, dan mereka dirantai dan diikat di sebuah meja besi? Mereka dipotong hidup-hidup. Anggota tubuh mereka dipotong ketika mereka masih sadar. Dan mereka benar-benar tak terpisahkan sekarang. Mereka akan selalu bersama, sampai mereka mati.

Karena dua anak sudah menjadi satu. Mereka dijahit menyatu. Gumpalan daging bertebaran di sekeliling mereka selama penjahitan itu, dan bau darah dan kematian bersarang dalam penciuman mereka untuk waktu yang lama. Sangat lama…

Hanya karena mereka adalah sepasang anak yang ceria.

Namun itu belum cukup. Ini bahkan belum sampai ke akhir cerita.

Masih banyak lagi. Begitu banyak jiwa yang tersiksa. Banyak sekali anak-anak yang mati ketika dimutilasi. Banyak sekali yang lain yang berharap bahwa mereka lebih baik mati saja. Begitu banyak… begitu banyaknya jiwa-jiwa yang tidak beruntung dan jatuh ke tangan sang Pemimpin Sirkus.

Kau tahu apa lagi? Penyiksaan tidak berakhir sampai di situ. Dipotong-potong dan diubah menjadi monster mungkin hanyalah bagian termudah dari apa yang mereka jalani. Tapi, berhubung kau sudah membaca sampai sejauh ini, aku tidak yakin kau akan berhenti sekarang. Jadi aku takkan repot-repot memperingatkanmu.

Apa kau tahu apa yang akan terjadi jika mereka membuat kesalahan, sekecil apapun itu? Jika mereka menolak melakukan sesuatu untuk pertunjukkan? Atau bahkan ketika mereka salah melangkah?
Oh tidak, kau takkan tahu. Kau takkan tahu karena sang Pemimpin Sirkus selalu menghukum mereka di tempat terpencil, yang jauh dari mata orang-orang yang bisa jadi tak sengaja melihat penghukuman itu. Apa hukumannya, kau akan bertanya?

Asam.

Ya, kau membacanya dengan benar; asam. Salah sedikit di depan sang Pemimpin Sirkus, dan kau akan merasakan asam yang membakar itu dituangkan atas tubuhmu.

Kau pikir itu sudah parah? Itu semakin memburuk. Tidak terlalu ekstrim, tapi memang memburuk. Aku tahu ini sulit dipercaya.

Seolah peristiwa mutilasi itu belum cukup. Dan asamnya? Itu lebih segala jenis penderitaan, bagi manusia atau bukan. Tapi campurlah kedua hal itu, dan kau akan mendapatkan penderitaan terburuk dari semuanya.

Kau membusuk.

Ya, itu benar. Campurlah mutilasi dan asam itu, dan jadilah; kau adalah manusia yang hidup dan bergerak, tapi kau sekarat, ‘dimakan’ luar dalam. Aku bahkan tidak bisa memulai penjelasan horor dan rasa sakit yang dirasakan ketika kau tahu tubuhmu membusuk, dan kau memiliki kesadaran penuh untuk menghadapi setiap detik penderitaan itu.

Dan itulah sebabnya semua ‘mahkluk aneh’ ini ingin mati. Meskipun mereka sekarat sekarang, itu lambat sekali, dan sangat menyakitkan. Mereka ingin mati dengan cepat. Meskipun itu perlu berjam-jam, rasa sakit yang mereka rasakan akan lebih baik dibandingkan neraka yang sedang mereka jalani.

Tapi mereka tidak mencoba bunuh diri. Tidak. Mereka tidak pernah melakukannya.

Sekuat apapun mereka ingin penderitaan mereka berakhir, mereka tetap bertahan hidup.

Mengapa?

Karena sirkus sangat menggembirakan. Itu sebabnya. Sirkus itu memang penuh kegembiraan.
Dan itulah kenyataannya. Setiap kata. Setiap kata-kata sialan yang mengerikan ini, inilah kenyataannya.

Bagaimana caranya aku bisa tahu semua ini, kau akan bertanya?

Karena akulah sang Pemimpin Sirkus itu.


Sumber : http://www.indoriddle.blogspot.co.id

Creepypasta 1 : Clap Clap

13cfe9a6af1d1dd7      

    Caranya yang mudah untuk di mainkan membuat permainan ini begitu populer di dunia, hingga setiap Negara memiliki versi mereka sendiri-sendiri tentang permainan ini.

    Cara memainkan permainan ini, cukup kau menyediakan lahan untuk bermain, kau bisa menggunakan kebun belakang atau halaman rumahmu, bila kau mau bahkan kau bisa menggunakan Rumahmu sebagai media permainan.

    Selain lahan yang luas, kau juga membutuhkan teman atau keluargamu yang bersedia untuk ikut, namun pernahkah tersirat di benakmu, kau bisa bermain dengan mereka.

    Anda tahu siapa yang aku maksud mereka. (Well—aku akan mengatakan siapa mereka, mulai dari teman imajinasimu, khayalanmu, atau mereka yang sudah meninggal) terdengar seperti lelucon bukan.
Kau bisa memulai permainan ini dengan benda yang akan kami sebutkan,

    Persiapkan sebuah kain panjang apapun, yang berguna untuk menutup kedua matamu untuk memulai permainan, kemudian katakan dengan lantang (Lirih juga tidak apa-apa, bila kau takut menganggu tetanggamu) di sini, kita menggunakan media rumah sebagai latar.

    Ucapkan “Merry-Merry. Aku melihatmu.. Merry, Merry, aku ingin bermain denganmu”
Saat mendendangkan lagu itu, bayangkan kau sedang bermain dengan seseorang dalam kepalamu, sesadar apapun, dirimu, yang kau lihat pasti gadis berambut panjang dengan gaun putih yang menutupi kakinya.
Ingat!! Permainan ini sangat mudah, ketika kau sudah menutup kedua matamu, dan kau juga sudah mendendangkan lagu pengiring itu, kini, kau bisa bermain dengan mereka (yang sudah meninggal atau yang tinggal di rumahmu).

    Tepukkan tanganmu hingga mengeluarkan suara “Clap-Clap” dan kau mungkin akan mendengar, suara tawa kecil yang merdu atau mungkin langkah kaki yang terdengar di telingamu.
Tanggapan yang di terima:

-Anonymouse(9) : Kau bercanda, semalam aku melakukanya sendirian di Rumahku. Dan apa yang terjadi, aku seperti orang gila yang baru saja keluar dari rumah sakit Jiwa Bung!

-Jesika_Vlin23@ Kemarin aku coba iseng-iseng, dan entahlah, memang aku mendengar suara seseorang seperti berjalan saat aku menepuk kedua tanganku, namun ku urungkan untuk melanjutkanya.

-BroklinSun@ ini hanya lelucon payah!! Hanya anak kecil lugu yang akan termakan oleh permainan konyol ini.

-Crish_Elder : Hei!! Bukan berniat untuk menakut-nakuti kalian, aku sempat memainkanya sendirian di rumahku, dan menepuk tanganku berkali-kali, aku mendengar seseorang seperti terkekeh, ku ikuti suara itu, dan aku menangkapnya, namun aku tidak melepaskan ikatan pada mataku, aku bertanya kepadanya siapa ini? Dia menjawab dengan suara yang ku kenal. Itu adalah Lisa, (dia teman baikku sebelum meninggal karena kanker).

-Anonymouse (9) : Astaga!! Maaf bila komentarku sebelumnya terlihat Frontal, namun sekarang, aku benar-benar terjebak. Ada gadis kecil bergaun putih yang terus mengikutiku, dia menatapku dengan sinis, menurutmu dia adalah imajinasiku. Yang bisa menjawabnya, tolong bantu aku??

-Elifia_Greenday: aku memainkanya!! Astaga, aku bermain dengan seseorang yang mengatakan, dia sudah mengenalku bahkan sebelum aku di lahirkan. Ada yang tahu cara mengakhiri permainanya?

-MistakeBoy@ aku memainkanya, dan aku sempat mengobrol, dia adalah teman imajinasiku saat kecil. Mungkin ini gila, namun sekarang aku jadi terus menerus membayangkan dia. Menurutmu ini akan berakhir dengan sendirinya?

-Jufot_Grim@ Aku tidak akan pernah memainkan permainan ini lagi! Permainan ini hanya mengundang mereka, tapi tidak menyingkirkanya. Apalagi mengakhirinya.

Sumber : http://www.indoriddle.blogspot.co.id

Apa Itu Creepypasta

Apa Itu Creepypasta       
Sebagai penggemar creepypasta yang sudah lumayan lama, kali ini saya akan menjelaskan tentang apa itu creepypasta.

        Dulu saat saya baru mengenal creepypasta, saya penasaran dengan artinya. Dan saya langsung searching saking penasarannya. Ternyata, creepypasta itu berasal dari kata copy-paste yang diplesetkan menjadi creepypasta karena yang dicopy-pastekannya  adalah hal-hal yang creepy atau menyeramkan. Creepypasta bukan hanya kumpulan-kumpulan cerita menyeramkan saja, foto-foto yang disturbing  pun bisa ditemukan jika kita mencoba searching dengan keyword creepypasta.
        Biasanya, cerita cerita di creepypasta tidak panjang, hanya beberapa paragraf saja namun dapat membuat kita merinding jika membacanya. Endingnya juga terkadang susah ditebak dan akan sangat tidak terduga. Bahkan ada beberapa creepypasta yang akan membuat kita bermimpi tentang hal yang menakutkan, misalnya saja creepypasta yang berjudul Monkey Dream. Jujur saya tidak berani membaca creepypasta yang satu ini, bisa dibilang saya penakut karena biasanya setelah membaca cerita creepypasta saya jadi tidak berani pergi sendirian saat malam atau bahkan hanya untuk pergi ke wc dan dapur di malam hari walaupun keesokan harinya rasa takut saya langsung hilang dan ingin membaca lagi cerita-cerita creepypasta yang lain.
Contoh gambar disturbing


 


 


Creepy Scary animated GIF